minion88.id – Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, sebuah bentrokan terjadi antara dua kelompok massa demonstran di area strategis Monumen Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pada hari Jumat, 19 April 2024, keadaan menjadi tegang saat kedua kelompok tersebut terlibat dalam aksi saling lempar objek mulai dari tanah, botol air mineral, hingga batu, dimulai tepat pada pukul 15.08 WIB.
Adzan Asar Membawa Kesepakatan Damai
Ketika waktu sholat Asar tiba dan suara adzan mengalun dari masjid sekitar, kedua kelompok massa aksi menemukan titik reda konflik. Adzan yang berkumandang pada pukul 15.23 WIB menjadi sinyal bagi para demonstran untuk menahan diri dan memasuki waktu penenangan, menandakan tingginya penghormatan terhadap waktu ibadah yang berhasil memediasi ketegangan yang ada.
Peran Kepolisian dalam Menjaga Ketertiban
Tanggapan cepat dari pihak kepolisian juga turut serta dalam menstabilkan situasi, dengan terus-menerus mengeluarkan imbauan untuk menjaga ketenangan dan menghindari provokasi. Di antara suara adzan, orasi yang semula memenuhi suasana pun berhenti, memungkinkan upaya penegakan hukum dan ketertiban untuk mengambil alih.
Dinamika Politik di Balik Demonstrasi
Peristiwa ini bermula dari dinamika politik antara pendukung dua pasangan calon presiden-wakil presiden. Pendukung nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang bertujuan unjuk rasa, bertemu dengan pendukung paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang telah lebih dulu mengisi area tersebut. Insiden pelemparan terjadi saat massa pendukung Prabowo mencoba memasuki Jalan Medan Merdeka Barat dan disambut dengan lemparan dari pendukung Anies.
Pada akhirnya, dengan adzan yang berkumandang, kedua kelompok demonstran mundur dan suasana perlahan-lahan menjadi tenang. Peristiwa ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan pandangan dan dukungan politik, dapat tercipta momen-momen kedamaian yang dihormati bersama, seperti ketika waktu sholat menjadi pengingat bersama akan pentingnya keamanan, ketertiban, dan persaudaraan.