minion88.id – Pelecehan seksual adalah salah satu bentuk kekerasan yang sangat meresahkan dan sering kali tidak dilaporkan oleh korban. Salah satu kasus yang mencuat ke permukaan adalah pelecehan seksual yang dilakukan oleh IWAS, seorang pria berusia 22 tahun yang merupakan penyandang disabilitas tanpa tangan. Kasus ini mengejutkan karena modus operandi yang digunakan oleh IWAS sangat manipulatif dan menargetkan perempuan yang rentan secara mental.
Modus Operandi IWAS
IWAS diketahui menggunakan cerita sedih tentang dirinya yang selalu dianggap rendah oleh orang lain untuk memanipulasi korbannya. Ia sering kali mendekati perempuan atau anak perempuan yang tampak sedang duduk sendirian di taman dan terlibat dalam percakapan mendalam dengan mereka https://holocuregame.com/. Dalam beberapa kasus, IWAS berhasil memanipulasi korbannya untuk mengungkapkan rahasia dan informasi sensitif yang kemudian digunakan untuk mengancam mereka2.
Kasus Ms. X
Salah satu korban yang berani menceritakan pengalamannya adalah Ms. X. Ia mengungkapkan bahwa IWAS tidak hanya memanipulasi dirinya, tetapi juga meminta bantuan untuk melakukan masturbasi. IWAS bahkan menjanjikan satu kotak emas sebagai imbalan atas bantuan tersebut. Permintaan ini sangat mencengangkan dan menunjukkan betapa beraninya IWAS dalam melakukan tindakan pelecehan seksual1.
Dampak Psikologis pada Korban
Pelecehan seksual tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga luka psikologis yang mendalam. Korban sering kali merasa takut, malu, dan tidak berdaya. Mereka juga mungkin mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan bahkan trauma jangka panjang. Dalam kasus IWAS, banyak korban yang merasa tertekan dan tidak berani melaporkan kejadian tersebut karena ancaman yang diterima25.
Tanggapan Hukum dan Masyarakat
Setelah kasus ini dilaporkan, IWAS ditangkap dan dikenakan pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyoroti pentingnya edukasi publik mengenai modus operandi kekerasan seksual yang semakin kompleks ini2.
Kesimpulan
Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh IWAS adalah contoh nyata betapa berbahayanya manipulasi dan kekerasan seksual terhadap perempuan yang rentan. Penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan mendukung korban dalam melaporkan tindakan pelecehan seksual. Edukasi dan kesadaran tentang modus operandi pelaku sangat diperlukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.